Archive for 05.17

Taman Hiburan Rakyat Riwayatmu Kini

Hari itu saya berencana pergi ke hi tech mall untuk keperluan upgrade ram laptop, mungkin bagi masyarakat jawa timur khususnya daerah surabaya sudah tidak asing lagi dengan hi tech mall, ini adalah mall dengan konsep yg unik sesuai namanya mall ini menjual berbagai macam gadget dan asesorisnya, tapi dengan gaya bangunan kuno, seperti bangunan tahun 80-90an.

Dibelakang mall tersebut ada tempat hiburan rakyat atau biasa di singkat THR jujur selama saya hidup baru pertama kali saya mengunjungi THR. Ketika melewati gerbang antara hi tech mall dan THR saya disambut oleh patung alm gombloh salah satu musisi legendaris surabaya, dibelakang patung gombloh tersebut ada sebuah danau buatan dan diberi atap, namun sayangnya keadaan atap yang tidak terurus, dan kondisi danau yang banyak dikelilingi warung makan dan minuman menjadikan sambutan awal ke THR menjadi nampak kumuh.

Setelah berjalan sedikit jauh tampak permainan anak sederhana seperti jungkat-jungkit, perosotan, dan lain sebagainya ketika saya berkunjung kesana nampak banyak anak kecil yang sedang menikmati wahana sederhana tersebut.

Berjalan lebih jauh lagi saya tertarik dengan sebuah suara dari kejauhan setelah saya dekati ternyata suara tersebut berasal dari dalam gedung srimulat, langsung saja saya putuskan untuk masuk ke gedung tersebut dan ternyata dan pada saat itu ada kelompok anak yang pentas. Saya menduga itu adalah pentas perpisahan anak SD, mereka dengan kompak menyanyikan lagu "bunda" ciptaan melly goeslaw. Memang gedung tersebut sudah ada beberapa pendingin ruangan namun suasana panas tetap terasa, belum lagi keadaan kursinya yang  bisa dibilang kurang nyaman, sangat jauh jika dibandingkan dengan kwalitas kursi bioskop

Berjalan beberapa langkah dari gedung tersebut saya menemukan gedung ludruk dari situ saya baru tahu bahwa kesenian ludruk hanya dilaksanakan seminggu sekali pada hari sabtu, ah saya tidak beruntung mungkin lain kali bisa kesana untuk menonton ludruk. Namun yang saya perhatikan keadaan gedungnya yang membuat miris memang kondisinya masih bisa dibilang memadai namun jika kita komparasikan dengan tempat hiburan modern katakanlah bioskop atau hall untuk konser terlihat jauh sekali perbedaan kualitasnya.

Kalau dengan kondisi seperti itu bagaimana kesenian tersebut didatangi banyak orang? dan tetap eksis di jaman sekarang. Mau berharap kepada pemerintah? saya rasa permasalahan pemerintah sangat kompleks, ya kita harus memulai dari kita sendiri sisihkanlah uang 10-20 ribu sebuah nilai yang ketika kita bawa ke bioskop tidak ada artinya, namun ketika kita bawa ke sanggar ludruk nilai tersebut memiliki makna yang sangat besar bagi seniman lokal yang tetap berjuang menyelamatkan warisan budaya kita agar tidak hilang tergerus zaman, ketika banyak dari kita yang mengapresiasi hasil karya mereka hiburan asli indonesia seperti ludruk, srimulat, wayang orang, dll. Maka para seniman akan termotivasi untuk terus berkaya sehingga kesenian lokal akan tetap eksis meskipun mendapat gempuran dari hiburan-hiburan modern. Ah saya terlalu banyak bercerita, lebih baik saya tidur saja sambil mendengarkan lagu dari silampukau - biang lala

-Sepanjang 23-05-17 22:38-

23 Mei 2017
Posted by fahmi haqqi

Teduhnya malam itu

Jum'at 19 mei 2017 payung teduh mengadakan konser di mojokerto. Saya dan beberapa teman memutuskan menonton konser tersebut mumpung ada di kota saya dan dilangsungkan di akhir pekan, hitung-hitung sedikit menghilangkan penat dari tugas akhir lah hehe. Kita bertemu di venue sekitar pukul 7 malam. Dan sedikit menyaksikan beberapa band pembuka seperti maitua, blingsatan dan ada satu band lokal lagi tapi saya lupa namanya, ketika blingsatan tampil terlihat beberapa orang melakukan moshing hal ini mengingatkan saya akan zaman SMA hehe.

Hingga akhirnya pukul 9 malam payung teduh naik panggung sontak semua penonton yang berjumlah lebih dari 4000 orang berdiri dan menikmati harmonisasi musik yang dimainkan. Menurut saya salah satu hal yang mengasikan dari menonton konser adalah kita bisa bernyanyi bersama dengan band kesukaan kita dan banyak orang, apalagi bersama beberapa teman yang satu frekuensi. Namun sayangnya pada saat itu lebih saya lebih sering menonton lewat layar hp orang yang ada didepan saya, memang sih suatu kewajaran jika banyak penonton yang ingin mengambil gambar band atau penyanyi idolanya, namun jangan berlebihan sehingga kita tidak dapat menikmatinya hanya terfokus memegang gadget kita, hanya untuk eksistensi di media sosial. Tapi bagaimanapun dinginya malam itu tidak terasa karena suasana hangat bersama teman, diiringi lagu sendu ala payung teduh dan nikmatnya asap yang dihasilkan dari djisamsoe.

-Mojokerto 20 mei 2017 20.33-

note: foto2 tersebut diambil dengan hp rekan2 saya

20 Mei 2017
Posted by fahmi haqqi

Syukur

Di datangi masalah mengeluh, padahal sebenarnya hidup adalah sebuah masalah. Untuk menuruti ego yang mengebu seorang manusia terkadang melakukan segala cara bahkan tak jarang mengambil jalan pintas yang dapat mendatangkan sebuah masalah baru yang mungkin tidak kita sadari. Memang ego memang harus ada dalam diri manusia namun kita sebisa mungkin untuk mengendalikan ego kita, bukan malah hidup kita dikendalikan ego.
Sebuah pepatah lama mengatakan rumput tetangga terlihat lebih hijau, oleh karena itu terkadang muncul ego kita untuk menginkan rumput tetanga tersebut. Namun bukankah tuhan sudah memberikan suatu jalan sesorang sesuai dengan kapasitas orang tersebut. Tak perlu untuk menjadi orang lain untuk mencapai kebahagian, cukup menikmati nikmat tuhan dengan cara kita sendiri, dalam hal ini bukan berarti pasrah.
Bersyukurlah akan nikmat tuhan yang telah diberikan ke kiita dengan cara sendiri, nikmat tuhan bukan terbatas pada materi yang cukup, namun kesehatan, teman yang sepemikiran, dan masih banyak nikmat yang lain yang mungkin saja ada disekitar kita namun kita tidak menyadaarinya
-Pasar blauran 18 mei 2017 3:32-
18 Mei 2017
Posted by fahmi haqqi

Suatu hari di stasiun

Suatu kalimat darinya menambah hening suasana stasiun pada pagi hari itu, suatu jawaban yang membuat kita sempat membisu beberapa saat tak ada kontak mata, tak ada suara diantara kita, tiba-tiba terbesit di ingatan saya akan kejadian beberapa hari yang lalu dimana saya melakukan suatu hal yang menurut saya berani, konyol, bahkan nekat, sehingga menyebabkan kesunyian pada pagi itu yang membuat waktu serasa bergerak sangat lamban


Beberapa saat kemudian dia mencoba mencairkan suasana dengan mencoba melemparkan sebuah jokes saya tersenyum merespon jokes yang dia berikan namun pikiran saya masih stuck pada momen saat dia memberikan respon akibat perbuatan yang saya berikan beberapa hari sebelumnya.


Jam terus berlalu kemudian dia mengajak untuk ke tujan awal pertemuan hari itu yaitu mencari bahan yang digunakan untuk usahanya, kita berkeliling satu toko ke toko lainya untuk menemukan bahan yang dirasa paling pas baik dari segi kualitas maupun harga, selama perjalanan dari satu toko ke toko lainnya kita seakan melupakan kejadian pagi tersebut, kita bercanda dengan natural, jam berlalu dengan normal.


Ketika dia sudah mendapat barang yang diinginkan dan posisi matahari hampir berada di puncaknya, kita putuskan untuk kembali ke stasiun, berbeda dengan suasana pagi tadi kali ini suasana stasiun sudah banyak dipadati manusia baik yang akan meninggalkan kota surabaya ataupun untuk sekedar memesan tiket. pada saat itu suasana hening kembali tercipta, hanya sedikit obrolan ringan diantara kita, hingga tiba2 suara dari pengeras suara memecahkan keheningan tersebut, suara yang membuat dia berjalan ke arah utara ke arah jalur kereta, sedangkan saya berjalan ke arah selatan menuju tempat parkir. Sesaat sebelum kita mengambil jalan masing-masing dia berkata lirih "semoga kejadian pagi ini tidak merubah apapun"
-Surabaya 16 mei 2017 23.22-

16 Mei 2017
Posted by fahmi haqqi

BonekPhobia

Sore hari ini saya membuka twitter dan menemukan kabar bahwa pertandingan liga 2 antara PSIM Jogjakarta dan Persebaya surabaya yang rencana akan dilaksanakan di jogjakarta, tidak dapat dihadiri oleh bonek, karena beberapa alasan, tercatat sampai tulisan ini dibuat sudah dua kali bonek tidak dapat mendukung persebaya berlaga di kandang lawan, yang pertama pertandingan melawan PSBI Blitar yang terpaksa ditunda dan belum pasti kapan akan dilakukan.
Kecintaan kami akan persebaya berasal dari hati
dokumen pribadi
Memang citra bonek dimasa lalu bisa dikatakan buruk, tapi bukankah manusia berhak untuk berubah menjadi lebih baik, begitupun juga bonek, untuk melakukan diperlukan sebuah proses yang panjang, kami akui bahwa kami bukanlah suporter paling baik se indonesia, namun kami akan berusaha lebih baik. Dalam perjalanan itu kami memang sering khilaf, namun bukankah itu wajar karena sifat manusia memang tempatnya kesalahan, dan jumlah bonek yang sangat banyak dengan berbagai latar belakang yang beragam, namun berikanlah kami kesempatan untuk menjadi lebih baik. Dan lihatlah pebedaan bonek yang sekarang dengan bonek yang ada di prespsi anda.
Partai Klasik Sumber Twitter

Salahkah kami mencitai sepak bola, karena bagi kami sepakbola bukan hanya sebuah permainan semata namun lebih dari itu, sepak bola adalah simbol perjuangan, suatu simbol pemersatu, hiburan dan lainnya. Salahkah kami mencintai persebaya? Suatu klub yang sempat dihilangkan selama hampir 5 tahun, toh untuk mencitai persebaya kami tidak menggangu hidup anda, hanya kalian saja terlalu phobia terhadap masa lalu kami.
-kamar kos 15 mei 2017 23.26-
15 Mei 2017
Posted by fahmi haqqi

Biar waktu yang menjawab

Warung kopi lagi-lagi menjadi tempat yang asik untuk ngobrol dengan teman lama, setelah menghadiri resepsi pernikahan salah satu teman SMA, saya, tiko, andan dan ersha memutuskan untuk mengobrol di sebuah warung kopi, obrolan dimulai dengan pertanyaan basa-basi tentang bagaimana kabar masing-masing, hingga tentang kesibuka masing-masing, dari pertemuan itu saya baru mengetahui bahwa si ersha sedang sibuk mengerjakan proyek film dan sedang berusaha untuk menerbitkan bukunya, yah dia adalah salah satu teman SMA saya yang memang hobi menulis sejak dahulu, si tiko dan si andan memiliki kesibukan sama seperti saya yaitu untuk segera menyelesaikan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa.
warung ramonez sumber gambar

Dari cerita si ersha saya dapat menarik kesimpulan bahwa untuk mencapai sebuah level yang tinggi kita harus mau memulai dari bawah, dia bercerita sebelum dia membuat proyek filmnya yang mana menjadikan dia sebagai sutradara sekaligus pemeran utamanya, dia dulu pernah menjadi seorang figuran dari film raditya dika, seringkali kita lebih sering melihat sebuah buah segar yang siap untuk disantap di supermarket tanpa pernah peduli bagaiamana pohon tersebut tumbuh, menghasilkan bunga, menjadi buah hingga pada saat yang pas buah tersebut dapat kita nikmati.

Selain itu obrolan malam itu juga memberikan sebuah tanda tanya besar untuk kita semua, ketika kita semua sudah lulus dan memilih jalan masing-masing apakah kita masih memiliki idealisme, masikah kita memiliki pemikiran liar dan bebas ala anak muda? sebuah pertanyaan yang membuat kita terdiam, mungkin hanya waktu yang dapat menjawabnya

Samar-samar terdengar suara adzan shubuh yang memaksa kita untuk membubarkan diri agar dapat menyelesaikan aktivitas masing-masing.

-warkop ramonez 12 mei 2017-
13 Mei 2017
Posted by fahmi haqqi

Cari Blog Ini

Popular Post

Chat Box






- Copyright © De Haqqi -Metrominimalist- Powered by Blogger - Modived by Fhi -