Selamat Ulang Tahun PERSEBAYA
Pertama kali mengenalmu kurang lebih 15 tahun yang lalu. Kala itu waktu diajak bapak ke tambaksari untuk menyaksikan persebaya lawan persik kediri. Aku ingat betul sore itu aku duduk di belakang gawang dan persebaya menang 2-0. Mulai saat itu benih cinta mulai tumbuh. Pada saat engkau berlaga d tambaksari dan aku tidak bisa menyaksikanmu secara langsung aku selalu mendengarkan radio, saat itu suara khas dari (alm) soepanggat menjadi hiburanku, yah meskipun pada saat itu usiaku masih sangat belia. Sudah tak terhitung berapa kali ku mendukungmu secara langsung mulai bersama bapak hingga aku berangkat sendiri, baik di surabaya ataupun diluar kota.
Beberapa memori tetap ada di ingatan salah sayunya ketika engkau kembali ke ISL setelah menang di laga play-off melawan PSMS di tahun 2008, saat itu pengalaman awaydays pertamaku dan aku berangkat bersama bapak, dan beberapa tetanggaku, dan hasil akhir pertandingan membuat kita tersenyum. Tidak mudah memang menjadi pendukungmu. Citra masyarakat terlanjur buruk, namun aku tak peduli, yang aku pedulikan adalah aku akan selalu cinta Persebaya, meskipun beberapa kali cinta itu kadang tak kau balas dengan prestasi, aku tak peduli, karena kalau sudah ada perhitungan itu bukan cinta tapi matematika. Selamat bertambah usia PERSEBAYA! SALAM SATU NYALI WANI
Surabaya 29-04-2018
Sebuah Karya Foto Jepretannya |
Sebuah perpisahan
Satu persatu rekan kuliah telah menemukan jalannya untuk berkarir, ada yg terfokus untuk melanjutkan study. Ah kawan betapa cepat waktu berlalu, perasaan baru kemarin kita dipertemukan dengan potongan gundul haha, sekarang sudah berpisah satu sama lain. Kawan jangan sampai uang dan jabatan membuat kalian terlena, dan rakus akan dunia, hingga tega menusuk kawan dari belakang, untuk menghalakan segala cara.
Surabaya 24 oktober 2017 20:08-
Sahabat
Jauh dari orang tercinta demi tujuan mulia
Banyak cerita demi mencapai tujuan utama
Hari-hari panjang dilalui dengan berbagai warna
Tangis! Tawa! Amarah!
Dinginya malam, dihangatkan dengan kopi yang diseduh bersama
Rokok dibeli dengan swadaya, menepis kesan kota metropolis yang egois
Momen-momen itu mulai mendekati masanya
Seiring dengan bergeraknya waktu dengan tegas!
Terima kasih sahabat!
Telah memberi spektrum warna dalam perjalanan menuju sarjana.
-keputih 10 juli 2017: 04.38-
Selamat Lebaran
Selamat Idul Fitri.
Tradisi mudik ke kampung halaman, dan tradisi maaf-maafan adalah salah satu budaya indonesia, alangkah baiknya kebiasaan tersebut jika sesuai dengan esensi awalnya dan tidak ditumpangi dengan sifat hedon, pamer, dan memaksakan diri.
Biasanya di kala lebaran kita selalu sibuk membeli ini itu untuk persiapan lebaran dan memamerkannya pada kawan-kawan lama, saudara, tetangga yang sudah lama tidak bertemu, memang tidak semua orang melakukannya. Sikap memaksakan diri adalah memaksa diri untuk melakukan tradisi-tradisi tersebut diluar kemampuan normal kita hingga terpaksa berhutang atau menjual beberapa barang berharga untuk menyambut lebaran. Lebaran secara sederhana dengan kedua orang tua jika memang memungkinkan untuk bertemu, namun jika tidak memungkinkan kita bisa memanfaatkan teknologi untuk bersilahturahmi dengan keluarga.
Namun lebih penting lagi jika kita dapat bersilahturahmi dengan orang tua, saudara, kerabat, teman lama setiap hari tidak hanya ketika momen lebaran saja. Sekali lagi selamat lebaran mohon maaf lahir batin
-Mojokerto 26-06-2017; 23:19-
Sebuah Tamparan
Berkurang lagi masa aktif hidup saya didunia, selama kurang lebih 22 tahun ini sudah apa saja yang telah dilakukan di dunia ini lebih banyak dihabiskan dengan gaya anak muda pada umunya, ngopi, tidur, kuliah, baca buku, sesekali menulis dan jalan-jalan. Sedangkan jika berkaca pada pahlawan-pahlawan jaman dulu di usia seperti saya mereka sudah melakukan hal yang yang lebih berguna untuk bangsanya seperti kartini pada usia seperti saya ini sudah banyak menulis tentang feodalisme, keadaan hindia yang mana dikemudian hari menjadi pematik kesatuan bangsa. Dijaman sekarang ini banyak juga pemuda-pemuda hebat yang berinovasi untuk negeri. Sebuah tamparan keras untuk saya. Tapi paling tidak di usia sekarang ini saya menemui beberapa teman yang satu frekuensi, keluarga yang selalu ada, dan saya bersyukur akan semua anugrah tuhan yang diberikan selama 22 tahun ini
mojokerto 20 juni 3017: 21.47
Go a head
Manusia di mata manusia lain memang tak pernah benar, ketika kita melakukan perbuatan A, judgment dari masyarakat sekitar kita X, Y, Z sangat jauh dari tujuan awal dan sangat beragam, hal ini wajar karena opini manusia lain sangat beragam dan dari berbagai sudut pandang, belum lagi ada variabel sifat dasar manusia yang selalu merasa kurang.
Teringat sebuah kisah klasik tentang sepasang bapak dan anak yang akan pergi ke sebuah tempat dengan sebuah keledai, ketika itu keledainya di tuntun, kemudian ada orang mencibir itu "kedua orang kok tidak memanfaatkan keledai" kemudian sang bapak menaiki keledai dan sang anak berjalan menutun keledai, di sebuah jalan bertemu dengan orang lagi dan berkata "sang bapak sangat tega terhadap anak", setelah itu ditukarlah posisinya sang anak menaiki keledai dan sang bapak yang menuntun keledai tersebut, di suatu jalan bertemu dengan orang lagi dan orang tersebut berkata "dasar anak kurang ajar dia memaksa sang bapak untuk berjalan dan menuntun keledai sedangkan dia enak-enakan menaiki keledai tersebut", kemudian sang anak dan bapak tersebut memutuskan untuk memikul keledai tersebut, dan di sebuah persimpangan jalan mereka ditertawai oleh masyarakat sekitar, dan salah satu dari mereka berkata "itu bapak dan anak sama-sama bego ngapain memikul keledai hewan yang notabennya bisa berjalan"
Dari kisah tersebut menunjukan bahwa kalau kita terus memperhatikan pendapat-pendapat sinis orang lain maka kita sendiri yang akan mengalami kesusahan, stuck, tidak akan pernah maju, oleh karena itu apabila kita melakukan suatu hal selama, hal tersebut menurut kita benar dan tetap dalam batasan-batasan yang berlaku sepeeti norma, atau merebut kebebasan orang lain maka go a head!!
Mojokerto 19 juni 2017 21:18
Taman Hiburan Rakyat Riwayatmu Kini
Hari itu saya berencana pergi ke hi tech mall untuk keperluan upgrade ram laptop, mungkin bagi masyarakat jawa timur khususnya daerah surabaya sudah tidak asing lagi dengan hi tech mall, ini adalah mall dengan konsep yg unik sesuai namanya mall ini menjual berbagai macam gadget dan asesorisnya, tapi dengan gaya bangunan kuno, seperti bangunan tahun 80-90an.
Dibelakang mall tersebut ada tempat hiburan rakyat atau biasa di singkat THR jujur selama saya hidup baru pertama kali saya mengunjungi THR. Ketika melewati gerbang antara hi tech mall dan THR saya disambut oleh patung alm gombloh salah satu musisi legendaris surabaya, dibelakang patung gombloh tersebut ada sebuah danau buatan dan diberi atap, namun sayangnya keadaan atap yang tidak terurus, dan kondisi danau yang banyak dikelilingi warung makan dan minuman menjadikan sambutan awal ke THR menjadi nampak kumuh.
Setelah berjalan sedikit jauh tampak permainan anak sederhana seperti jungkat-jungkit, perosotan, dan lain sebagainya ketika saya berkunjung kesana nampak banyak anak kecil yang sedang menikmati wahana sederhana tersebut.
Berjalan lebih jauh lagi saya tertarik dengan sebuah suara dari kejauhan setelah saya dekati ternyata suara tersebut berasal dari dalam gedung srimulat, langsung saja saya putuskan untuk masuk ke gedung tersebut dan ternyata dan pada saat itu ada kelompok anak yang pentas. Saya menduga itu adalah pentas perpisahan anak SD, mereka dengan kompak menyanyikan lagu "bunda" ciptaan melly goeslaw. Memang gedung tersebut sudah ada beberapa pendingin ruangan namun suasana panas tetap terasa, belum lagi keadaan kursinya yang bisa dibilang kurang nyaman, sangat jauh jika dibandingkan dengan kwalitas kursi bioskop
Berjalan beberapa langkah dari gedung tersebut saya menemukan gedung ludruk dari situ saya baru tahu bahwa kesenian ludruk hanya dilaksanakan seminggu sekali pada hari sabtu, ah saya tidak beruntung mungkin lain kali bisa kesana untuk menonton ludruk. Namun yang saya perhatikan keadaan gedungnya yang membuat miris memang kondisinya masih bisa dibilang memadai namun jika kita komparasikan dengan tempat hiburan modern katakanlah bioskop atau hall untuk konser terlihat jauh sekali perbedaan kualitasnya.
Kalau dengan kondisi seperti itu bagaimana kesenian tersebut didatangi banyak orang? dan tetap eksis di jaman sekarang. Mau berharap kepada pemerintah? saya rasa permasalahan pemerintah sangat kompleks, ya kita harus memulai dari kita sendiri sisihkanlah uang 10-20 ribu sebuah nilai yang ketika kita bawa ke bioskop tidak ada artinya, namun ketika kita bawa ke sanggar ludruk nilai tersebut memiliki makna yang sangat besar bagi seniman lokal yang tetap berjuang menyelamatkan warisan budaya kita agar tidak hilang tergerus zaman, ketika banyak dari kita yang mengapresiasi hasil karya mereka hiburan asli indonesia seperti ludruk, srimulat, wayang orang, dll. Maka para seniman akan termotivasi untuk terus berkaya sehingga kesenian lokal akan tetap eksis meskipun mendapat gempuran dari hiburan-hiburan modern. Ah saya terlalu banyak bercerita, lebih baik saya tidur saja sambil mendengarkan lagu dari silampukau - biang lala
-Sepanjang 23-05-17 22:38-
Teduhnya malam itu
Jum'at 19 mei 2017 payung teduh mengadakan konser di mojokerto. Saya dan beberapa teman memutuskan menonton konser tersebut mumpung ada di kota saya dan dilangsungkan di akhir pekan, hitung-hitung sedikit menghilangkan penat dari tugas akhir lah hehe. Kita bertemu di venue sekitar pukul 7 malam. Dan sedikit menyaksikan beberapa band pembuka seperti maitua, blingsatan dan ada satu band lokal lagi tapi saya lupa namanya, ketika blingsatan tampil terlihat beberapa orang melakukan moshing hal ini mengingatkan saya akan zaman SMA hehe.
Hingga akhirnya pukul 9 malam payung teduh naik panggung sontak semua penonton yang berjumlah lebih dari 4000 orang berdiri dan menikmati harmonisasi musik yang dimainkan. Menurut saya salah satu hal yang mengasikan dari menonton konser adalah kita bisa bernyanyi bersama dengan band kesukaan kita dan banyak orang, apalagi bersama beberapa teman yang satu frekuensi. Namun sayangnya pada saat itu lebih saya lebih sering menonton lewat layar hp orang yang ada didepan saya, memang sih suatu kewajaran jika banyak penonton yang ingin mengambil gambar band atau penyanyi idolanya, namun jangan berlebihan sehingga kita tidak dapat menikmatinya hanya terfokus memegang gadget kita, hanya untuk eksistensi di media sosial. Tapi bagaimanapun dinginya malam itu tidak terasa karena suasana hangat bersama teman, diiringi lagu sendu ala payung teduh dan nikmatnya asap yang dihasilkan dari djisamsoe.
-Mojokerto 20 mei 2017 20.33-
note: foto2 tersebut diambil dengan hp rekan2 saya
Syukur
-Pasar blauran 18 mei 2017 3:32-
Suatu hari di stasiun
Suatu kalimat darinya menambah hening suasana stasiun pada pagi hari itu, suatu jawaban yang membuat kita sempat membisu beberapa saat tak ada kontak mata, tak ada suara diantara kita, tiba-tiba terbesit di ingatan saya akan kejadian beberapa hari yang lalu dimana saya melakukan suatu hal yang menurut saya berani, konyol, bahkan nekat, sehingga menyebabkan kesunyian pada pagi itu yang membuat waktu serasa bergerak sangat lamban
Beberapa saat kemudian dia mencoba mencairkan suasana dengan mencoba melemparkan sebuah jokes saya tersenyum merespon jokes yang dia berikan namun pikiran saya masih stuck pada momen saat dia memberikan respon akibat perbuatan yang saya berikan beberapa hari sebelumnya.
Jam terus berlalu kemudian dia mengajak untuk ke tujan awal pertemuan hari itu yaitu mencari bahan yang digunakan untuk usahanya, kita berkeliling satu toko ke toko lainya untuk menemukan bahan yang dirasa paling pas baik dari segi kualitas maupun harga, selama perjalanan dari satu toko ke toko lainnya kita seakan melupakan kejadian pagi tersebut, kita bercanda dengan natural, jam berlalu dengan normal.
Ketika dia sudah mendapat barang yang diinginkan dan posisi matahari hampir berada di puncaknya, kita putuskan untuk kembali ke stasiun, berbeda dengan suasana pagi tadi kali ini suasana stasiun sudah banyak dipadati manusia baik yang akan meninggalkan kota surabaya ataupun untuk sekedar memesan tiket. pada saat itu suasana hening kembali tercipta, hanya sedikit obrolan ringan diantara kita, hingga tiba2 suara dari pengeras suara memecahkan keheningan tersebut, suara yang membuat dia berjalan ke arah utara ke arah jalur kereta, sedangkan saya berjalan ke arah selatan menuju tempat parkir. Sesaat sebelum kita mengambil jalan masing-masing dia berkata lirih "semoga kejadian pagi ini tidak merubah apapun"
-Surabaya 16 mei 2017 23.22-
BonekPhobia
Kecintaan kami akan persebaya berasal dari hati dokumen pribadi |
Partai Klasik Sumber Twitter |
Biar waktu yang menjawab
warung ramonez sumber gambar |
Samar-samar terdengar suara adzan shubuh yang memaksa kita untuk membubarkan diri agar dapat menyelesaikan aktivitas masing-masing.
You Know Nothing
Buku Mind Travel |
Acara bantengan |